Pages
▼
Thursday, July 11, 2013
Cara Menanam Tanaman dengan Media Hidroponik
Hidroponik? Pasti sudah tidak asing lagi dengan kata tersebut, apalagi kita sudah pernah sekilas mendengar cara menanam tanaman dengan media hidroponik. Ya, media air sebagai media penanaman memang sudah menjadi trend sejak beberapa tahun belakangan ini. Selain membuahkan hasil yang maksimal, tentu saja meningkatkan kualitas dan nutrisi dari tanaman itu sendiri. Rata – rata tanaman yang tumbuh dengan metode ini jauh lebih sehat ketimbang media tanah, yang notabene rawan parasite, hama, atau jamur baik dari luar, maupun dalam tanah.
Selain itu, teknik hidroponik telah mampu mempercepat pertumbuhan tanaman, dan tidak tanggung – tanggung, pertumbuhannya sangat signifikan, yaitu sebesar 30% hingga sampai 50%. Selain itu seperti yang kita ketahui, hasil yang didapat pun lebih banyak dari tanaman media lainnya.
Mungkin kali ini kita akan membahas lebih dalam mengenai cara menaman tanaman dengan media hidroponik lebih dalam.
Pertama mungkin anda penasaran, mengapa media hidroponik tersebut lebih unggul daripada media penanaman yang lain. Tidak perlu berpikir terlalu jauh, salah satunya yaitu tanaman mendapat kandungan oksigen secara lebih yang terdapat pada media penanaman tersebut. Akar dari tanaman pun tumbuh lebih cepat, logikanya, tanaman akan tumbuh lebih cepat pula karena penyerapan nutrisi lebih maksimal. Nutrisi yang diberikan menyatu langsung dengan media air yang digunakan. Dan tanaman pun pastinya tidak perlu lagi mencari – cari nutrisi seperti saat tanaman tersebut tumbuh di tanah.
Pemilihan Media Penanaman Yang Sesuai :
Anda harus cermat dalam memilih media penanaman, hal ini berguna agar tanaman yang akan kita tanam terjamin sirkulasi udaranya. Ada macam – macam media yang dapat digunakan sebagai media yang digunakan untuk menanam tanaman-tanaman dengan media hidroponik. Salah satunya media yang bernama hidrocorn, yang dikenal sebagai media yang mengalirkan air paling cepat, atau media yang berupa serpihan-serpihan. Media ini akan membuat tanaman lebih banyak menyerap nutrisi yang diberikan, dan tentunya tidak ada yang terbuang seperti saat menanam dengan media tanah. Selain itu media hidrocon dapat kita gunakan secara berkala dan berulang – ulang karena cenderung lebih awet daripada media lain.
Ada juga media lain seperti rockwool, atau mungkin kita pernah melihat media penanaman yang menggunakan bebatuan seperti susunan dari bebatuan vulkanis dan batu kapur. Bagaimana cara membuatnya? Ya, pembuatan media ini adalah dengan cara melelehkan bahan – bahan dengan suhu yang tinggi. Kemudian adonan lelehan tersebut di pintal dengan alat khusus seperti saat pengolahan kapas. Kemudian pintalan tersebut dibentuk lembaran atau di press menjadi bentuk kotak. Bicara mengenai kelebihan, kelebihan media ini adalah mampu menampung dan menahan kandungan air yang lebih banyak, sekitar 12 kali lebih banyak, dan kandungan udara yang lebih banyak sekitar 20% dari media lain. Namun kelemahan dari media ini adalah kadar pH yang tergolong tinggi, pH 7.8, media ini dapat menaikkan pH dan nutrisi yang kita asupkan ke tanaman yang kita tanam. Maka dari itu, pengawasan ekstra sangat diperlukan khusus untuk penanaman dengan media ini.
Media lain yang digunakan adalah seperti vermikulit, perlit, dan beberapa macam atau jenis pasir.
Pemilihan Nutrisi Yang Tepat
Cara Menanam Tanaman dengan Media Hidroponik yang tepat harus memperhatikan masalah pemberian nutrisi untuk tanaman. Nutrisi yang diberikan harus tepat dan sesuai agar tanaman tumbuh dengan sesuai yang diharapkan. Nutrisi dapat dibeli di toko – toko tanaman khusus hidroponik. Nutrisi macam – macam bentuknya, yang paling wajar adalah dalam bentuk konsentrat, atau bentuk yang dimana kita harus melarutkan dahulu ke dalam air. Umumnya bentuk ini, pencampurannya adalah missal kita menggunakan air sebanyak 1 galon, maka ita hanya perlu menambahkan konsentrat nutrisi sebanyak 2 sampai dengan 4 sendok teh. Nutrisi bentuk konsentrat dibagi menjadi 2, ada yang untuk pertumbuhan tanaman, dan untuk pembungaan. Nutrisi bentuk konsentrat biasanya lebih mahal, karena nutrisi ini mudah larut dalam air, dan adanya campuran kandungan untuk menjaga dan menetralkan kadar pH air.
Kadar pH air yang standart untuk media hidroponik adalah 5.7 hingga 6.8. Kita dapat mengecek dengan detektor yang dapat dibeli di toko – toko khusus hidroponik. Untuk menaikkan kadar pH kita dapat mencampurkan larutan potas, dan jika kadar pH terlalu tinggi, kita dapat menurunkan dengan larutan asam fosfat.
Sekian cara menanam tanaman dengan media hidroponik yang tepat dan benar, semoga dapat berguna dan menjadi info yang bermanfaat bagi semua.
No comments:
Post a Comment