Sawi organik adalah salah satu sayuran yang sangat tepat untuk dikembangkan
di Indonesia sebagai bisnis sayuran. Sawi adalah
salah satu tanaman sayur-sayuran yang mudah dikembangkan. Hal tersebut membuat banyak kalangan
yang menyenangi dan memanfaatkan sayuran yang juga disebut caisim ini.
Dilihat dari beberapa aspek seperti
aspek klimatologis, aspek ekonomis, aspek teknik dan aspek sosial, sawi
mempunyai kelayakan untuk dijadikan usaha di Indonesia. Orang asing menyebut
sawi dengan sebutan mustard. Dalam perdagangan internasional, perdagangan sawi
disebut dengan Chinese mustard, Indian mustard, green mustard, atau sarepta mustard.
Wilayah penanaman sawi yaitu mulai
dari ketinggian lima meter hingga 1.200 meter di atas permukaan laut. Akan
tetapi umumnya atau idealnya, caisim dibudidayakan di wilayah yang memiliki
ketinggian 100 meter hingga 500 meter dpl. Tanaman sawi merupakan tanaman yang
tahan terhadap air hujan sehingga bisa ditanam sepanjang tahun. Hanya saja saat
kemarau mesti disiram secara teratur. Sawi juga merupakan tanaman yang dalam
pertumbuhannya memerlukan udara yang sejuk.
Sawi akan lebih cepat tumbuh bila
ditanam di dalam kondisi yang lembap. Tanaman ini cocok jika ditanam di akhir
musim penghujan karena sawi adalah tanaman yang tak suka terhadap air yang
menggenang. Sebab dalam waktu singkat sawi akan membusuk. Sawi cocok ditanam di
tanah yang tak padat, mengandung zat hara dan humus yang besar jumlahnya, subur
dan mempunyai sirkulasi air yang baik. Derajat keasaman (pH) tanah yang optimal
untuk pertumbuhan sawi yaitu kira-kira pH 6 hingga pH 7.
Sawi dapat ditanam dengan cara
tumpang sari dengan bayam, kangkung, wortel, maupun bawang daun. Di samping
itu, sawi dapat pula ditanam dengan cara monokultur. Sawi memiliki beberapa
manfaat yaitu melancarkan pencernaan, menyembuhkan sakit kepala, membersihkan
darah, memperbaiki fungsi ginjal, menghilangkan tenggorokan gatal pada orang
yang batuk.
No comments:
Post a Comment