Durian
adalah tanaman buah berupa pohon. Sebutan durian berasal dari istilah melayu
yaitu dari kata duri yang diberi akhiran –an sehingga menjadi kata durian. Kata
ini digunakan untuk menyebut buag yang kulitnya berduri tanam. Tanaman durian
berasal dari hutan malaysia, sumatra dan kalimantan berupa tanaman liar.
Di
Indonesia, tanaman durian terdapat di seluruh pelosok Jawa dan Sumatra.
Sedangkan di kalimantan dan Irian Jaya umumnya hanya terdapat di hutan, di
sepanjang aliran sungai. Di dunia, tanaman durian tersebar di seluruh Asia
Tenggara, dari Sri Langka, India Selatan, hingga New Guenea. Khusus di Asia Tenggara,
durian diusahakan dalam bentuk perkebunan yang dipelihara oleh negara Thailand.
Tanaman
durian membutuhkan tanah yang subur dan kaya akan bahan organik. Partikel
penyusunan tanah seimbang antara pasir liat dan debu sehingga mudah membentuk
remah. Tanah yang cocok untuk durian adalah jenis tanah grumosol dan ondosol.
Tanah yang memiliki ciri-ciri warna hitam keabu-abuan kelam, struktur tanah
lapisan atas berbutir-butir, sedangkan bagian bawah menggumpal dan dapat
mengikat air tinggi.
Penanaman
durian perlu perencanaan yang cermat. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah
pengukuran PH tanah, analisis tanah, penetapan waktu/jadwal tanam, pengairan,
penetapan luas area penanaman, pengaturan volume produksi.
Bibit
yang akan ditanam sebaiknya tumbuh 75-150 cm, kondisinya sehat, pertumbuhan
bagus, yang tercermin dari batang yang kokoh serta kuat. Lubang tanam yang
tertutup tanah digali kembali dengan ukuran yang lebih kecil, sebesar gumpalan
tanah yang membungkus akar bibit durian. Setelah lubang tersedia, lakukan
penanaman dengan cara berikut : Polybag/pembungkus bibit dilepas, bibit
dimasukan kedalam lubang tanah sampai batas leher, lubang ditutup dengan tanah
galian, pada sisi tanaman diberi air agar pertumbuhan tanaman tegak ke atas
sesuai dengan arah air.
No comments:
Post a Comment