Pages

Wednesday, May 29, 2013

Tips dan Cara Menanam Durian yang Baik dan Benar

Durian adalah tanaman buah berupa pohon. Sebutan durian berasal dari istilah melayu yaitu dari kata duri yang diberi akhiran –an sehingga menjadi kata durian. Kata ini digunakan untuk menyebut buag yang kulitnya berduri tanam. Tanaman durian berasal dari hutan malaysia, sumatra dan kalimantan berupa tanaman liar.
Di Indonesia, tanaman durian terdapat di seluruh pelosok Jawa dan Sumatra. Sedangkan di kalimantan dan Irian Jaya umumnya hanya terdapat di hutan, di sepanjang aliran sungai. Di dunia, tanaman durian tersebar di seluruh Asia Tenggara, dari Sri Langka, India Selatan, hingga New Guenea. Khusus di Asia Tenggara, durian diusahakan dalam bentuk perkebunan yang dipelihara oleh negara Thailand.

Tanaman durian membutuhkan tanah yang subur dan kaya akan bahan organik. Partikel penyusunan tanah seimbang antara pasir liat dan debu sehingga mudah membentuk remah. Tanah yang cocok untuk durian adalah jenis tanah grumosol dan ondosol. Tanah yang memiliki ciri-ciri warna hitam keabu-abuan kelam, struktur tanah lapisan atas berbutir-butir, sedangkan bagian bawah menggumpal dan dapat mengikat air tinggi.
Penanaman durian perlu perencanaan yang cermat. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah pengukuran PH tanah, analisis tanah, penetapan waktu/jadwal tanam, pengairan, penetapan luas area penanaman, pengaturan volume produksi.

Bibit yang akan ditanam sebaiknya tumbuh 75-150 cm, kondisinya sehat, pertumbuhan bagus, yang tercermin dari batang yang kokoh serta kuat. Lubang tanam yang tertutup tanah digali kembali dengan ukuran yang lebih kecil, sebesar gumpalan tanah yang membungkus akar bibit durian. Setelah lubang tersedia, lakukan penanaman dengan cara berikut : Polybag/pembungkus bibit dilepas, bibit dimasukan kedalam lubang tanah sampai batas leher, lubang ditutup dengan tanah galian, pada sisi tanaman diberi air agar pertumbuhan tanaman tegak ke atas sesuai dengan arah air.

No comments:

Post a Comment