Pages

Friday, June 14, 2013

Budidaya dan Cara Menanam Terong

Budidaya dan Cara Menanam Terong
Budidaya dan Cara Menanam Terong - Tanaman Terong yang memiliki nama latin Solanum melongena adalah tanaman setahun yang termasuk kedalam tanaman perdu. Tanaman ini dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 60 sampai 90 cm, berdaun lebar berbentuk telinga dan bunga berwarna ungu. Tanaman ini sangat mudah untuk dibiakkan karena dapat tumbuh didaerah dataran rendah hingga dataran tinggi berkisar 1200 meter diatas permukaan laut.

Selain mudah dibiakkan, Buahnya juga dapat menjadi makanan yang lezat serta nikmat. Dan juga buah terong ini memiliki banyak khasiat yang terkandung dalam buahnya yaitu salah satunya dapat menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Dipandang sangat bermanfaat dan banyak peminatnya, tanaman terong bisa dijadikan sebagai usaha pertanian yang produktif dan menguntungkan.

Nah, untuk anda yang sedang atau ingin membudidayakan tanaman terong ini. berikut kami sajikan Budidaya dan Cara Menanam Terong dari awal pembibitan hingga panen ;

1. Benih dan persemaian.
Bibit atau benih tanaman terong ini berasal dari biji. Penyemaian bibit dari biji ini membutuhkan waktu yang cukup lama kurang lebih 1,5 bulan atau kira-kira sudah berdaun empat helai. Untuk mempercepat pertumbuhannya, sebaiknya biji direndam terlebih dahulu sebelum ditempatkan pada wadah yang telah dibasahi. karena biji tanaman terong ini lebih keras dibandingkan dengan biji tanaman lainnya. Tempat penyemaian sebaiknya diisi dengan busa atau kapas sebagai media tumbuh. Untuk lahan seluas 1 ha, diperkirakan memerlukan 500 gram benih terong.

2. Media Tanam atau lahan Penanaman.
Lahan untuk penanaman harus disiapkan dan diolah terlebih dahulu, lalu dibentuk bedengan. Bedengan dibuat dengan lebar antara 1,2 hingga 1,4 meter dan panjang sesuai lahan. Kemudian bedengan dibuatkan lubang tanam yang masing-masing berjarak sekitar 60 cm. Jarak antar barisan lubang tanam yaitu 70 hingga 80 cm. Setiap bedengan memuat dua barisan tanaman. Di antara bedengan yang satu dengan yang lain, haruslah dibuatkan parit yang berfungsi sebagai sarana pembuangan air saat musim hujan. Hal ini penting dilakukan karena tanaman ini tidak tahan dengan genangan air.

3. Penanaman.
Setelah lahan atau media tanam serta lubang tanam sudah disiapkan tahap selanjutnya yaitu setiap lubang diberi pupuk kandang atau kompos sebanyak 0,5-1 kg agar tanah cukup mengandung bahan organik. kemudian benih yang sudah siap tanam dimasukkan secara tegak lurus ke dalam lubang. lalu disekitar lubang tanaman disirami air agar tanah cukup lembap, tetapi jangan sampai tergenang.

4. Pemeliharaan.
Pemeliharaan pada tanaman Terong ini harus dilakukan secara teratur. Penyiangan gulma sangat penting dilakukan agar tidak mengganggu pertumbuhan. Penyiraman tanaman dilakukan secara rutin dua kali sehari, yaitu pada pagi hari dan sore hari. Namun, apabila penanaman dilakukan pada daerah kering, maka penyiraman dapat dilakukan lebih sering agar tanaman tidak layu kekeringan.

Karena tanaman terong termasuk dalam tanaman perdu. Maka dipeerlukannya pemberian tajir atau turus yang terbuat dari bambu atau kayu untuk menopang tanaman agar tidak rubuh atau jatuh.
Selain itu juga, tanaman ini perlu dilakukan pemangkasan pada tunas dan bunga agar dapat menghasilkan buah Terong yang lebih banyak dan berukuran besar.

5. Panen dan Pasca Panen
Umur tanaman terong secara umum dapat dipanen sekitar berumur 4 bulan atau 90 hari dari saat semai. Selanjutnya berselang seminggu, buah dapat dipanen 6 sampai 7 kali panen. Dalam pemanenan, diperhitungkan juga lamanya pengangkutan sampai ketangan konsumen. Sebaiknya buah terong yang dipetik adalah buah yang masih muda bijinya atau masih keras daging buahnya. Waktu pemanenan sebaiknya dilakukan pada saat pagi hari atau sore hari. Hindari waktu panen pada saat terik matahari karena ini dapat mengganggu tanaman dan membuat kulit terong menjadi keriput atau kering sehingga menurunkan kualitas buah itu sendiri.

No comments:

Post a Comment