Cara Menanam Kangkung Darat Secara Organik - Selain memiliki fungsi sebagai sayuran, kangkung juga dikenal sebagai tanaman penawar racun didalam tubuh. Selain rasanya yang nikmat, kangkung juga memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi. Kangkung yang mengandung vitamin A, B dan C serta bahan mineral terutama zat besi yang berguna bagi pertumbuhan dan kesehatan tubuh. Untuk tanaman kangkung untuk sekarang ini terdapat 2 macam jenis kangkung, yaitu kangkung darat (Ipomoea Reptans) dan kangkung air (Ipomoea Aquatica). Perbedaan yang mencolok dari dua jenis kangkung ini adalah pada bentuk daun dan warna bunganya.
penanaman kangkung ini tergolong mudah dibandingkan dengan tanaman sayur yang lainnya. Selain karena sayuran ini bersiklus panen cepat dan relatif tahan hama, Tanaman ini juga dapat tumbuh pada daerah yang beriklim panas maupun dingin namun pada umumnya daerah yang memiliki curah serta sinar matahari yang cukup.
Namun, seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, tanaman sayuran maupun tanaman lainnya cenderung ditanam menggunakan teknik kimiawi. karena dirasa lebih menguntungkan bagi para petani, baik dari bentuk maupun hasilnya. banyak masyarakat diera modern menggunakan bahan kimia sebagai prioritas utama. Akan tetapi, Masih ada masyarakat yang menggunakan cara organik sebagai teknik penanamannya. karena dinilai sebagai budidaya tanaman yang ramah lingkungan juga dipandang sebagai tanaman yang menyehatkan.
Nah, Untuk bagaimana Cara Menanam Kangkung Darat Secara Organik, anda bisa mengikuti langkah-langkahnya sebagai berikut ;
1. Pengolahan lahan
Untuk pengolahan lahan atau media tanam tanaman kangkung ini sama dengan tanaman bayam, sebelum ditanami, lahan dicangkul terlebih dahulu dan dicampur dengan kompos serta kapur, diamkan selama dua hari, lalu cangkul kembali untuk menggemburkan tanah dan dibuatkan bedengan. Bedengan biasanya dibuat berukuran 1×10 meter. Setelah itu tanah siap menjadi media tanam.
2. Penanaman
Cara Penanaman kangkung ada dua yaitu yang pertama dengan cara ditebar langsung dengan menggunakan tangan dan cara yang kedua dengan cara ditugal. Cara yg kedua biasanya digunakan untuk menanam kangkung yang akan dipanen dengan cara dipotong. Jumlah benih yang disebar untuk bedengan berukuran 1×10 meter adalah berkisar 2,5 ons. Benih biasanya diperoleh dari hasil pembenihan sendiri. Untuk pembenihan kangkung bisa dilakukan dengan cara membiarkan tanaman kangkung hingga tua dan berbiji, setelah bijinya tua, biji dipungut dan dibersihkan serta dipisahkan dari cangkangnya, setelah itu dijemur dan diayak. Kendala pembenihan kangkung ini adalah persoalan lahan dan waktu pembenihan yang sangat lama yakni bisa mencapai antara 4 hingga 6 bulanan lamanya, jika petani tidak memiliki lahan alternatif untuk bertani maka pembenihan kangkung ini bisa dilakukan dilahan-lahan pematang kebun.
3. Perawatan
Untuk perawatan kangkung juga tidaklah terlalu sulit. Selain penyiraman yang rutin, dan pengamatan dari hama penyakit, diperlukan juga penambahan asupan zat hara pada saat ada indikasi tanaman mulai menguning. Penyiangan perlu dilakukan apabila terdapat rumput ataupun gulma yang nantinya dipastikan akan mengganggu pertumuhan tanaman. Hama yang biasa menyerang biasanya berupa ulat dan belalang, sementara itu penyakit yang biasanya menyerang adalah penyakit karat putih, penanganannya bisa secara manual dan jika sudah parah bisa menggunakan pestisida hayati seperti daun nimba, gadung, sereh wangi, dan sebagainya.
4. Panen.
Panen tanaman kangkung ini bisa dilakukan dengan cara mencabut atau memotong pada pangkal batangnya. Jika dicabut maka tanaman hanya bisa satu kali dipanen, biasanya dengan cara panen cabut, dalam satu bedengan berukuran 10 m2 menghasilkan 15 hingga 20kg kangkung cabut. Apabila dipotong biasanya kangkung bisa dipanen 3 sampai 5 kali potong tergantung dari kondisi tanamannya, jika dijumlahkan dari total panen, panen kangkung bisa mencapai 30 sampai 35 kg/10m2. Kangkung potong bisa dipanen setiap 5 sampai 7 hari.
5. Pasca panen.
Setelah kangkung dipanen, biasanya kangkung dicuci dan diikat maupun dikemas dalam ukuran seperempatan atau setengah ikatan kemudian dijual per gabungan ikatan (isi 50 ikat) baik ke konsumen secara langsung ataupun kepasar lokal.
Demikianlah Cara Menanam Kangkung Darat Secara Organik yang bisa kami berikan. Semoga dapat membantu anda yang sedang membudidayakan kangkung darat ini.
penanaman kangkung ini tergolong mudah dibandingkan dengan tanaman sayur yang lainnya. Selain karena sayuran ini bersiklus panen cepat dan relatif tahan hama, Tanaman ini juga dapat tumbuh pada daerah yang beriklim panas maupun dingin namun pada umumnya daerah yang memiliki curah serta sinar matahari yang cukup.
Namun, seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, tanaman sayuran maupun tanaman lainnya cenderung ditanam menggunakan teknik kimiawi. karena dirasa lebih menguntungkan bagi para petani, baik dari bentuk maupun hasilnya. banyak masyarakat diera modern menggunakan bahan kimia sebagai prioritas utama. Akan tetapi, Masih ada masyarakat yang menggunakan cara organik sebagai teknik penanamannya. karena dinilai sebagai budidaya tanaman yang ramah lingkungan juga dipandang sebagai tanaman yang menyehatkan.
Nah, Untuk bagaimana Cara Menanam Kangkung Darat Secara Organik, anda bisa mengikuti langkah-langkahnya sebagai berikut ;
1. Pengolahan lahan
Untuk pengolahan lahan atau media tanam tanaman kangkung ini sama dengan tanaman bayam, sebelum ditanami, lahan dicangkul terlebih dahulu dan dicampur dengan kompos serta kapur, diamkan selama dua hari, lalu cangkul kembali untuk menggemburkan tanah dan dibuatkan bedengan. Bedengan biasanya dibuat berukuran 1×10 meter. Setelah itu tanah siap menjadi media tanam.
2. Penanaman
Cara Penanaman kangkung ada dua yaitu yang pertama dengan cara ditebar langsung dengan menggunakan tangan dan cara yang kedua dengan cara ditugal. Cara yg kedua biasanya digunakan untuk menanam kangkung yang akan dipanen dengan cara dipotong. Jumlah benih yang disebar untuk bedengan berukuran 1×10 meter adalah berkisar 2,5 ons. Benih biasanya diperoleh dari hasil pembenihan sendiri. Untuk pembenihan kangkung bisa dilakukan dengan cara membiarkan tanaman kangkung hingga tua dan berbiji, setelah bijinya tua, biji dipungut dan dibersihkan serta dipisahkan dari cangkangnya, setelah itu dijemur dan diayak. Kendala pembenihan kangkung ini adalah persoalan lahan dan waktu pembenihan yang sangat lama yakni bisa mencapai antara 4 hingga 6 bulanan lamanya, jika petani tidak memiliki lahan alternatif untuk bertani maka pembenihan kangkung ini bisa dilakukan dilahan-lahan pematang kebun.
3. Perawatan
Untuk perawatan kangkung juga tidaklah terlalu sulit. Selain penyiraman yang rutin, dan pengamatan dari hama penyakit, diperlukan juga penambahan asupan zat hara pada saat ada indikasi tanaman mulai menguning. Penyiangan perlu dilakukan apabila terdapat rumput ataupun gulma yang nantinya dipastikan akan mengganggu pertumuhan tanaman. Hama yang biasa menyerang biasanya berupa ulat dan belalang, sementara itu penyakit yang biasanya menyerang adalah penyakit karat putih, penanganannya bisa secara manual dan jika sudah parah bisa menggunakan pestisida hayati seperti daun nimba, gadung, sereh wangi, dan sebagainya.
4. Panen.
Panen tanaman kangkung ini bisa dilakukan dengan cara mencabut atau memotong pada pangkal batangnya. Jika dicabut maka tanaman hanya bisa satu kali dipanen, biasanya dengan cara panen cabut, dalam satu bedengan berukuran 10 m2 menghasilkan 15 hingga 20kg kangkung cabut. Apabila dipotong biasanya kangkung bisa dipanen 3 sampai 5 kali potong tergantung dari kondisi tanamannya, jika dijumlahkan dari total panen, panen kangkung bisa mencapai 30 sampai 35 kg/10m2. Kangkung potong bisa dipanen setiap 5 sampai 7 hari.
5. Pasca panen.
Setelah kangkung dipanen, biasanya kangkung dicuci dan diikat maupun dikemas dalam ukuran seperempatan atau setengah ikatan kemudian dijual per gabungan ikatan (isi 50 ikat) baik ke konsumen secara langsung ataupun kepasar lokal.
Demikianlah Cara Menanam Kangkung Darat Secara Organik yang bisa kami berikan. Semoga dapat membantu anda yang sedang membudidayakan kangkung darat ini.
No comments:
Post a Comment