Pages

Saturday, June 1, 2013

Teknik Menanam Melon Hidroponik

Istilah Hidroponik atau yang lebih kita kenal sebagai usaha bercocok tanam tanpa tanah. Karena budidayanya yang tanpa tanah itulah bercocok tanam melon secara hidroponik dapat dilakukan di mana saja.

Penanaman dapat dilakukan di sembarang tempat. Pertumbuhannya bisa lebih terpelihara dengan baik dan bisa ditanam kapan saja. Lebih mudah pengontrolan kesehatan dan dan perkembangan tanaman. Buah yang dihasilkan penampilannya bersih – bersih dan terhindr dari serangan hama dan penyakit.

Melon (Cucumis melo) dari famili Cucurbitaceae, tumbuh merambat di tanah, tapi juga dapat merambat tegak pada kayu atau tali rambatan. Tanaman melon yang banyak diusahakan sebagai penghasil buah komersial di Indonesia adalah Sky Rocket (Cucumis melo var. reticulates), Honey Dew (Cucumis melo var. inodorus), dan Jade Dew.



Melon Sky Rocket paling banyak digemari di Indonesia, karena warna daging buahnya hijau kekuningan mirip alpukat, rasanya manis, aromanya harum. Kalau kulit luarnya agak keras dan tebal , daging buahnya juga agak tebal, hampir 2/3 bagian dari seluruh isi buah. Benihnya ada yang berasal dari Taiwan, Amerika Serikat dan Jepang. Semua varietas melon itu bisa dihidroponikkan, namun pada umumnya yang sering dicoba hanyalah cultivar Sky Rocket dan Jade Dew.

Syarat tumbuh tanaman melon adalah pada ketinggian 300-1000 m dpl. Membutuhkan suhu udara yang cukup panas (35-37,5°C) dengan pengairan yang cukup baik. Suhu untuk persemaian antara 26-28 °C. Membutuhkan cukup sinar matahari penuh sepanjang 10-12 jam perhari. Kelembaban udara sekitar 60%. pH media tanamnya netral atau paling tidak antara 5,8 – 7,2.

Persiapan media pasir : Sebelum digunakan, pasir perlu dicuci dulu sampai bersih. Caranya, pasir disemprot air berulang-ulang atau menggunakan air pancuran. Setelah itu pasir ditiriskan, kemudian dijemur sampai kering.


Selanjutnya, pasir dimasukkan dalam kantong plastik hitam (poly bag) berukuran 40 x 30 cm, sisi-sisinya dilubangi sebanyak 4 lubang masing-masing berdiameter 0,5 cm. Polybag diisi kerikil atau ijuk sebelum diisi pasir sampai 1 cm di bawah permukaaan plastik. Polybag lalu ditaruh ditempat terbuka, agar lebih gampang menerusakan air hujan yang berlebihan. Polybag atau pot hidroponik yang diletakkan di dalam rumah plastik tidak perlu diisi kerikil atau ijuk.

Bibit melon yang akan dihidroponikkan harus disemaikan terelebih dahulu. Tempat penyemaiannya berupa kotak kayu berukuran 60 x 40 x 10 cm berisi pasir halus yang sudah dicuci setebal 7-8 cm. Sebelum disemai, benih direndam dalam air selama 1 jam, lalu direndam dalam larutan fungisida selama 20-30 menit. Setelah itu biji ditanam di kotak pnyemaian dengan posisi bagian lembaga (bakal akar, batang, dan daun) menghadap ke bawah, agar tanaman bisa tumbuh tegak dengan baik. Jarak tanamnya 5 x 3 cm. Sehari tiga kali semaian itu disiram dengan 0,5 gembor air (1 gembor = 8 lt air). Kotak semaian ditaruh di tempat teduh.


Setelah tiga minggu benih yang telah tumbuh menjadi bibit tanaman bisa langsung dipindahkan ke pot hidroponik yang telah dipersiapkan. Cara memindahkannya, bibit diciduk menggunakan sendok sedalam 5 cm, lalu ditanam pada pot hidroponik yang sebelumnya telah digali sedalam 5 cm pula. Pemindahan dilakukan setelah tanaman disiram air agar tidak layu.



Tanaman melon dalam pot hidroponik itu bisa ditaruh di halaman terbuka atau di dalam rumah plastik yang dibuat melengkung dengan tinggi 4 m. Jarak antar pot atau antar tanaman 50-60 cm. Bagian bawah pot diberi alas batu bata atau lembaran papan/kayu, agar dasar pot tidak berhubungan langsung dengan tanah.

Penyiraman larutan pupuk dilakukan rutin 2-3 kali sehari. Komposisi larutan pupuk adalah campuran 100 gram Phostrogen (pupuik lewngkap yang mengandung NPK 10-10-27 dan unsure mikro), 10 gr TSP, 10 gr KCl, dan 15 gr urea dengan 50 lt air bersih.Larutan pupuk sebaiknya diencerkan lagi dengan mencampurkannya ke dalam air penyiram, baru kemudian disiramkan ke tanaman.
Pada usia vegetatif (sebelum berbunga), tanaman melon bisa disemprot dengan pupuk daun, seminggu sekali. Setiap 1cc pupuk dicampur dengan 1 liter air.

No comments:

Post a Comment